Matsada Gaungkan Budaya Bondowoso di Pawai Pelajar

Bondowoso, 19 Agustus 2025 – MTs Negeri 2 Bondowoso kembali menunjukkan eksistensinya dalam pelestarian budaya lokal melalui partisipasinya dalam Pawai Pelajar HARJABO ke-206 yang digelar di Alun-Alun Ki Bagus Assra, Bondowoso. Kegiatan tahunan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kabupaten Bondowoso yang ke-206.

Pada pawai tahun ini, dengan Ketua Panitia Ibu Sri Budi Kustiana, S.Pd., MTsN 2 Bondowoso mengusung tema ‘Harmoni Budaya Menuju Bondowoso Berkah’ sebagai bentuk komitmen dalam mengangkat dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal

Salah satu daya tarik utama dari partisipasi MTsN 2 Bondowoso adalah penampilan mobil hias bertema “Gua Butha”, sebuah cerita rakyat khas dari Kecamatan Cermee. Mobil tersebut didesain secara kreatif menyerupai suasana goa lengkap dengan tokoh-tokoh butha, membawa pesan tentang pentingnya menjaga dan mengenalkan kembali cerita rakyat kepada generasi muda.

Selain mobil hias, Matsada juga menyuguhkan berbagai penampilan budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi lokal Bondowoso. Dalam pawai ini, siswa-siswi menampilkan ragam tari khas seperti Tari Molong Kopi, Tari Ojhung, Tari Singo, dan Tari Butho, yang semuanya menggambarkan kekuatan nilai-nilai lokal dalam kehidupan masyarakat. Mereka juga mengenakan kostum kreasi ala Jember Fashion Carnaval (JFC) yang penuh warna dan ekspresi. Penampilan lainnya menggambarkan sosok petani dan hasil bumi sebagai simbol kekuatan agraris Bondowoso.

Kepala MTsN 2 Bondowoso, Ibu HJ Siti Mutmainnah, S.Pd. menyampaikan apresiasinya kepada seluruh siswa, guru pendamping, dan wali murid yang telah bekerja keras menyukseskan penampilan dalam pawai ini. “Melalui tema ‘Harmoni Budaya Menuju Bondowoso Berkah’, kami ingin menanamkan nilai cinta budaya sejak dini. Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung seperti ini,” ujarnya.

Partisipasi MTsN 2 Bondowoso dalam pawai ini tidak hanya menjadi ajang penampilan, tetapi juga menjadi sarana edukasi budaya serta penguatan identitas lokal di kalangan pelajar. Semoga melalui kegiatan ini, generasi muda semakin mencintai dan melestarikan budaya daerah. (Cin/Tk.)